Kementrian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) telah menyiapkan dana penguatan dan dana produksi untuk mengurangi jumlah pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. “Ini (dana penguatan dan produksi) untuk memberdayakan para pengusaha kecil dan koperasi didaerah,” kata Mentri Koperasi dan UMKM Sarifudin Hassan disela-sela kunjungannya di pameran kerajinan di Desa Sukorjo, Kecamatan Bojonegoro, Sabtu (15/01/2010).

Menurut dia, dengan pemberian dana penguatan dan produksi ini diyakini mampu mengurangi jumlah kemiskinan dan pengangguran ditanah air. Sebab cara ini akan menumbuhkan UMKM dan koperasi didaerah-daerah.
“Kalu keduanya (Koperasi dan UMKM) dapat berkembang tentunya akan mampu menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Ditargetkan, program dari kementrian koperasi, usaha mikro kecil dan menengah ini dapat mengurangi jumlah penganguran dari 7,1 persen pada tahun 2010 menjadi 7 persen ditahun 2011 ini dan 5 persen di tahun 2014. selain itu, juga mengurangi jumlah kemiskinan dari 13,5 persen ditahun 2010 menjadi 12 persen ditahun 2011 ini dan 8 persen pada 2014 mendatang.
“Kalau satu UMKM saja bisa menyerap 5 pekerja tentu saja ini akan mampu mengurangi pengangguran dan sekaligus kemiskinan,” ujar dia memberikan gambaran.
Selain menyaipakan dana penguatan dan dana produksi, lanjut Sarifudin, pemerintah juga akan menambah jumlah bank pembangunan daerah menjadi 13 unit yang sebelumnya hanya 6 unit.
“Ini untuk memudahkan pengusaha kecil menengah dan koperasi dalam meminjam modal. Tahun ini kita telah mengucurkan 20 triliun untuk program kredit usaha rakyat (KUR),” ungkapnya.
Menkop menjelaskan, sector UMKM perlu didorong agar tumbuh dan berkembang. Sebab bidang ini memiliki berkontribusi sangat besar dalam meningkatkan produk domestic bruto (PDB).
“Sekarang ini PDB kita 56,6 persen, tapi dengan semakin berkembangnya UMKM di daerah kita targetkan tahun bisa meningkat menjadi 60 sampai 65 persen,” tegasnya optimis.

Menurut dia, dengan pemberian dana penguatan dan produksi ini diyakini mampu mengurangi jumlah kemiskinan dan pengangguran ditanah air. Sebab cara ini akan menumbuhkan UMKM dan koperasi didaerah-daerah.
“Kalu keduanya (Koperasi dan UMKM) dapat berkembang tentunya akan mampu menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Ditargetkan, program dari kementrian koperasi, usaha mikro kecil dan menengah ini dapat mengurangi jumlah penganguran dari 7,1 persen pada tahun 2010 menjadi 7 persen ditahun 2011 ini dan 5 persen di tahun 2014. selain itu, juga mengurangi jumlah kemiskinan dari 13,5 persen ditahun 2010 menjadi 12 persen ditahun 2011 ini dan 8 persen pada 2014 mendatang.
“Kalau satu UMKM saja bisa menyerap 5 pekerja tentu saja ini akan mampu mengurangi pengangguran dan sekaligus kemiskinan,” ujar dia memberikan gambaran.
Selain menyaipakan dana penguatan dan dana produksi, lanjut Sarifudin, pemerintah juga akan menambah jumlah bank pembangunan daerah menjadi 13 unit yang sebelumnya hanya 6 unit.
“Ini untuk memudahkan pengusaha kecil menengah dan koperasi dalam meminjam modal. Tahun ini kita telah mengucurkan 20 triliun untuk program kredit usaha rakyat (KUR),” ungkapnya.
Menkop menjelaskan, sector UMKM perlu didorong agar tumbuh dan berkembang. Sebab bidang ini memiliki berkontribusi sangat besar dalam meningkatkan produk domestic bruto (PDB).
“Sekarang ini PDB kita 56,6 persen, tapi dengan semakin berkembangnya UMKM di daerah kita targetkan tahun bisa meningkat menjadi 60 sampai 65 persen,” tegasnya optimis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar