SELAMAT DATANG DI BLOGER KORAN MINGGUAN METRO X-TRIM PANCEN TENAN TABLOIDE WONG JAWA TIMUR NYEL
Tampilkan postingan dengan label lamongan fakta news. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label lamongan fakta news. Tampilkan semua postingan

Senin, 10 Januari 2011

Masih Terbuka, Peluang Usaha Pengolahan Ikan

Peluang usaha pengelolaan Ikan tangkap di Lamongan Masih Terbuka Lebar. Karena saat ini, dari sekitar 64 ribu ton produksi ikan tankap setiap tahunnya, baru sejumlah 20 ribu ton yang diolah. Sementara sisanya dijual nelayan tanpa melalui proses pengolahan.

            Saat ini di kawasan pantura Lamongan mulai beridiri dan beroperasi perusahaaan yang bergerak di bidang usaha pembekuan ikan atau cold storage. Mulai tahun 2010 lalu, PT Baharau Biru Nusantara (Baruna) sudah mulai berproduksi. Ikan beku yang mereka olah sudah mencapai 3000 ton.
            “Kami mengolah hampir semua jenis ikan tangkap. Sesuai dengan pesanan konsumen. Tahun lalu, ikan yang diproses mulai dari jenis kakap, tonang, swangi hingga jenis ikan kuniran. Ikan hasil olahan itu kami kirimkan ke konsumen kami di berbagai Negara, diantaranya China, Taiwan, Korea dan Amerika Serikat, “ ujar Manajer Umum PT Baruna Lismanto kemarin di kantornya seusai menerima kunjungan Bupati Lamongan Fadeli
            Disebutkan olehnya, bahan baku produknya yang diambil dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Brondong mencapai 85 persen. Sementara sisanya baru diambilkan dari daerah lain. Demikian pula dengan tenaga kerja, sebagain besar diambilkan dari masyarakat sekitar perusahaan yang berlokasi di Kecamatan Brondong tersebut.
           Ditambahkan Oleh Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan setempat Mustakim Arif, masih terbuka peluang lebar untuik investor lain masuk di sektor usaha pengolahan ikan tangkap. “Setiap tahunnya, nelayan Lamongan sanggup membawa pulang sekitar 64 ribu ton ikan. Dari jumlah tersebut, yang diolah lebih lanjut baru sekitar 20 ribu ton. Sisanya langsung dijual oleh nelayan di TPI Brondong, “ urai dia.
            Potensi perikanan darat Lamongan juga masih sangat terbuka untuk dikembangkan. Tiap tahunnya dihasilkan sekitar 30 ribu ton ikan berbagai jenis. Saat ini yang menjadi primadona adalah udang vannamae yang memiliki peluang ekspor. Tahun 2008 lalu, ada sekitar tiga ribu kilogram udang vannamae Lamongan yang diekspor.

Sabtu, 08 Januari 2011

Baru 45 Persen Pensiunan Masuk PWRI

Dari sejumlah 5.432 pensiunan PNS di Lamongan, baru sebanyak 2.423 orang diantaranya, atau sekitar 45 persen yang telah masuk menjadi anggota Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Lamongan. Data tersebut disampaikan Ketua Panitia Rakercab PWRI setempat Sujiman, Selasa (28/12) di Pendopo Lokatantra.
            Di kesempatan yang sama, Bupati Fadeli memberikan penghargaan pada lima Ranting PWRI berprestasi. Yakni Ranting PWRI Kecamatan Modo, Bluluk, Kedungprinbg, Tikung dan Ranting PWRI Kecamatan Karanggeneng. Penghargaan itu untuk memmacu ranting agar aktif mendata pensiunan yang berada di wilayahnya.
            “Meski sudah pensiun, bukan berarti anggota PWRI tidak bisa memberikan sumbangsihnya untuk Lamongan. Potensi SDM anggota PWRI masih sangat besar untuk memberikan sumbangan pemikiran maupun pendapat dalam upaya Pemkab Lamongan meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, “ ujar Fadeli.
            Fadeli menyebut di wadah PWRI itulah tergabung para pemikir, perumus dan pelaksana pemerintahan dan pembangunan yang saat ini masih bisa dirasakan manfaatnya. Dengan potensi yang sedemikian besar, Fadeli percaya anggota PWRI dapat menjadi kekuatan yang besar untuk mendorong pembangunan di Lamongan.
            “Pensiunan bukanlah batas akhir untuk mengabdi pada negara, bangsa dan masyarakat. PWRI masih tetap memiliki sikap dan cita-cita luhur yang disebut wredatama dengan kedudukannya sebagai sesepuh bangsa. Kedudukan tersebut sungguh terhormat. PWRI bisa menjadi pengamat, penasehat, pendidik dan pemberi teladan bagi generasi penerus yang lebih muda, “ katanya.

Lesus Hantam 3 Desa Di Sekaran

Bencana alam kembali terjadi di Kabupaten Lamongan. Kali ini angin punting beliung atau lesus menghantam dan meluluhlantakkan rumah-rumah warga di 3 Desa yang ada di Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan, (Minggu, 2/1). Kondisi terparah dialami di Desa Manyar.
            Bupati Lamongan Fadeli dan Wakil Bupati Amar Saifudin sempat meninjau lokasi bencana Senin pagi (3/1). Turut mendampingi Camat Sekaran Yaslikan beserta jajarannya, pimpinan SKPD terkait Kabupaten Lamongan dan Direktur rumah sakit Dr. Soegiri Lamongan.
            Camat Sekaran Yasikan, menyatakan, angin lesus yang menerjang Desanya terjadi pada kemarin siang pada pukul 13.00 disertai dengan hujan dan berlangsung cukup lama sekitar 15 menit. Sementara itu keadaan terparah terjadi di Desa Manyar, sebanyak 18 rumah roboh dan 134 rusak parah.  “Kebanyakan atap atau genteng mereka hancur berantakan tersapu angin, sisanya malah ada yang tidak berbentuk sama sekali alias rata dengan tanah,” katanya.
            “Alhamdulilah korban jiwa meninggal tidak ada, namun kejadian tersebut sempat melukai 3 warga kami, 1 orang mengalami patah tulang terhimpit bangunan yaitu Saminten dan luka sedang dialami Kasmuri dan Kastinah, rata-rata mereka sudah berusia lanjut dan tidak sempat menyelamatkan diri, dan korban luka-luka tersebut sementara dibawa ke tempat pengobatan alternatif sangkal putung karena lokasi Desa kami memang jauh dari pusat kesehatan,” ujarnya.
            Yasikan menambahkan, selain Desa Manyar, angin lesus juga menerjang Desa lain yang masih berada dalam batas wilayah kekuasaannya itu, yaitu Desa Jugo dan Desa Kudikan. “Kedua Desa juga mengalami kerusakan materi tapi tidak separah seperti yang dialami di Manyar, setidaknya Desa Jugo 10 rumah rusak sementara Desa Kudikan 14 rumah yang rusak, total kerugian yang dialami warga kurang lebih 500 juta rupiah,” pungkasnya.
            Sementara itu, Fadeli mengatakan, pada akhir tahun 2010 sampai dengan awal tahun 2011 bencana masih mengintai tidak hanya di Lamongan saja tapi juga di seluruh nusantara. Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat supaya terus waspada dan yang penting cintai lingkungan dan jangan sampai merusaknya. “Kita harus tetap bersyukur bencana yang terjadi di Sekaran tidak sampai menimbulkan korkan jiwa,” katanya.    
                 Disinggung mengenai dana bantuan yang dikucurkan oleh Pemerintah, Fadeli mengatakan, sebanyak 15 juta rupiah diserahkannya langsung kepada Camat Sekaran Yasikan, dan disaksikan beberapa pejabat setempat yang hadir. “Pemerintah akan selalu mengupayakan bantuan dalam bentuk lain,” pungkasnya. Tampak dari unsur TNI AD, Polisi, Pol PP, dan beberapa organisasi kemanusiaan saling bahu membahu membantu memperbaiki yang rusak.