SELAMAT DATANG DI BLOGER KORAN MINGGUAN METRO X-TRIM PANCEN TENAN TABLOIDE WONG JAWA TIMUR NYEL

Rabu, 19 Januari 2011

JOB P-PEJ Paparkan Peluang Barang dan Jasa pada Kontraktor Lokal

Joint Operating Body Pertamina East Java (JOB P-PEJ) sosialisasikan pengadaan barang dan jasa kegiatan eksplorasi dan eksploitasi Sumur Sukowati pada kontraktor local di tiga Kabupaten di Jatim, yakni Kabupaten Bojonegoro, Tuban, dan Gersik, di Ruang Angling Dharma Pemkab Bojonegoro, Selasa (18/01/2011). “Dengan sosialisasi ini diharapkan kontraktor local dapat ikut berkecimpung dalam proyek migas, khususnya di Blok Sukowati,” kata General Manager JOB P-PEJ, Bambang Kardono.

Dia menegaskan, ada tiga kabupaten yang menjadi wilayah kerja JOB P-PEJ. Yakni kabupaten Bojonegoro, Tuban, dan Gersik. Dalam pengelolaannya, lapangan Sukowati, Blok Tuban, ini 75 persen sahamnya dimiliki oleh Pertamina dan 25 persen oleh PetroChina.

“Sampai saat ini kita telah melaksanakan pengerjaan delapan lokasi diwilayah Tuban dan dua lokasi di Bojonegoro. Untuk disini (Bojonegoro) sebagian besar adalah sumur,” tegasnya.

Sebelumnya, Perwakilan BP. MIgas, Amir Amzah, menjelaskan, bahwa, Sumur Sukowati maupun Blok Cepu sangat membantu dalam memenuhi target minyak yang ditetapkan pemerintah tahun 2011 ini yakni sebesar 970 ribu barel per hari (BPH). Sekarang ini produksi minyak Sukowati rata-rata sebesar 44 ribu BPH dan ditergetkan pada tahun 2011 bisa mencapai 50 ribu bph.

“Karena itu saya harapkan semua pihak dapat mendukung agar target ini terpenuhi,” sambung Amir.

Dia mengungkapkan, kebutuhan kebutuhan barang dan jasa yang diekluarkan dalam kegiatan industri migas di Indonesia setiap tahunnya mencapai USD 12 milyar.

“Kami harapkan dengan kegiatan industri migas disini kontraktor local dapat memanfaatkan peluang ini,” harapnya.

Sementara itu, Bupati Bojonegoro Suyoto, mengharapkan, agar sosialiasi ini dapat dilakukan secara berkelanjutan. Artinya, dari sossialiasi ini nantinya dilakuklan dievaluasi tentang kendala-kendala yang dihadapi kontraktor local dalam kegiatan proyek migas.

“Saya minta kontraktor local juga meningkatkan kompetensi maupun penataan pengelolaanya agar dapat menangkap peluang usaha di proyek migas ini. Jangan hanya memampang papan namanya saja, tapi kegiatannya tak pernah ada,” pesan Kang Yoto.

Nurjanah, salah satu perwakilan dari JOB P-PEJ, secara teknis menambahkan, bahwa total biaya pengadaan barang dan jasa untuk kegiatan di Blok Tuban ini pada tahun 2009 lalu mencapai Rp. 34 milyar lebih dengan serapan paling besar dari kabupaten Bojonegoro sebesar Rp. 11,4 milyar.

“Sedangkan tahun 2010 ini mengalami penurunan (biaya kebutuhan barang dan jasa Blok Tuban) menjadi Rp. 15 milyar dan paling banyak juga diserap oleh Kabupaten Bojonegoro,” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar