Liga Primer Indonesia (LPI) dinilai banyak memberikan keuntungan bagi Persibo Bojonegoro. salah satunya kompetisi ini tidak membebani keuangan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Karena LPI akan memberikan bantuan senilai Rp. 29 milyar pada Persibo Bojonegoro.
Ketua Umum Persibo Bojonegoro, Taufik Reisnendar, mengatakan, ada beberapa alasan yang melatarbelakangi Persibo Bojonegoro untuk pindah dari Indonesia Super League (ISL) ke LPI. Diantaranya, anggaran untuk pelaksanaan club tidak lagi menggunakan APBD. Melainkan akan dibiayai oleh LPI selama lima tahun kedepan sampai persibo dapat memperoleh keuntungan.
"Selain itu, logo (sponsor) tidak dimonopoli oleh LPI seperti PSSI," kata Taufik Reisnendar didialog publik di Pendopo Malwopati, Jum'at (31/12/2010).
Menurut dia, LPI telah menunjukkan eksistensinya dan keseriusannya dalam merubah kompetsi sepak bola tanah air lebih profesional. Yakni, dengan menjadikan club-club tidak bergantung biaya dari APBD. Melainkan menjadikan anggota Club LPI mandiri.
"Apalagi sekarang ini Persibo telah berbentuk PT. Jadi sangat tidak memungkinkan untuk menggantungkan anggaran dari APBD," sergah Taufik.
Dia menegaskan, bila Persibo tetap di ISL dan menggantungkan biaya dari APBD akan sangat membenani daerah dan menggangu pelaksanaan kompetisi. Sebab, anggaran 2,3 milayar yang diperuntukan Persibo untuk ISL musim depan sampai saat ini belum turun. Padahal jadwal pelaksanaan kompetisi sangat mempet sekali.
"Kalau begini terus siapa yang akan sanggup menalangi," sergahnya.
karena itu, Taufik meminta, agar masyarakat pecinta bola berfikir realitis dalam menyikapi permasalahan ini dan menyesuaikan dengan kondisi yang ada sekarang. sebab untuk melaksanakan kompetisi seperti ISL membutuhkan biaya yang tak sedikit. Melainkan puluhan milyar rupiah.
"Tapi kalau kita ikut LPI, angaran untuk Persibo bisa dialihkan ke cabang olahraga lainnya maupun pembangunan. Dan itu akan lebih menguntungkan masyarakat," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar