SELAMAT DATANG DI BLOGER KORAN MINGGUAN METRO X-TRIM PANCEN TENAN TABLOIDE WONG JAWA TIMUR NYEL

Minggu, 16 Januari 2011

Menkop Terkesan Dengan Program Bupati Suyoto

Mentri Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) RI, Sarifudin Hassan, mengaku terkesan dengan terobosan yang dilakukan Bupati Bojonegoro Suyoto dalam mengangkat kesejahteraan masyarakatnya.

“Bupati (Suyoto) ini orangnya agresif dalam membangun ekonomi Bojonegoro. Dia tak pernah lelah memperjuangkan nasib rakyatnya,” puji Sarifudin usaia mendapat paparan Suyoto tentang pertumbuhan ekonomi di Bojonegoro dirumah dinas bupati, Sabtu (15/01/2011).

Menurut Menkop, pertumbuhan ekonomi Bojonegoro secara rata-rata melebihi nasional dengan jumlah pertumbuhannya mencapai 12,5 persen. Tingginya pertumbuhan ekonomi Bojonegoro ini dikarenakan adanya komitmen kuat dari pemerintah daerah dan dukungan sumber daya alam. Baik dibidang pertanian, peternakan, perdagangan maupun industri migas.

“Saya optimis sekali dengan ide-ide bupati sini dalam waktu dekat Bojonegoro bakal menjadi kabupaten no satu di Indonesia yang pertumbuhan ekonominya paling tinggi,” ungkapnya.

Untuk mewujudkan itu, kata Sarifudin, pemerintah daerah harus mampu merubah pola pikir masyarakat. Yakni dari hanya sekedar ingin mencari pekerjaan menjadi pengusaha. Untuk mendorong itu, pemerintah pusat telah mengucurkan kridit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp. 20 triliun.

“Dan penyerapan KUR Jatim merupakan tertinggi di Indonesia. Ini menandakan bila UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) di Jatim berkembang,” jelsnya.

Sebelumnya, Wakil Mentri Perdagangan RI, Mahendra Siregar menyatakan, potensi terbesar dalam negeri dalam mengangkat pertumbuhan ekonomi melalui empat produksi yakni, beras, jagung, tembakau dan sapi.

“Dan ini sudah dilakukan disini. Hanya kita perlu mendorongnya dengan mencarikan pangsa pasar lokal maupun global agar sector dapat berkembang,” sambung Mahendra.

Menurut dia, dengan adanya sumber migas disini akan sangat membantu dalam mengembangkan empat produksi tersebut. Sebab dana dari migas bisa diinvestkan untuk kegiatan peningkatan sector pertanian, perdagangan, maupun peternakan.

“Dengan begitu semua akan kembali dan dirasakan langsung oleh masyarakat,” tegasnya.

Selain Mentri Koperasi dan Wakil Mentri Perdagangan, rombongan program IDEAS MIT juga mengaku tertarik untuk membangun ekonomi Bojonegoro. Pasalnya, meski Bojonegoro kaya akan sumber daya alam (SDA) berupa minyak dan gas (Migas), namun pemerintah daerah tetap mengembangkan sector lain. Seperti pertanian, peternakan, dan wisata.

“Ini yang membedakan daerah-daerah lain. Karena itu kita ingin bersama-sama pemerintah kabupaten Bojonegoro untuk mengentaskan kemiskinan secara berkesinambungan,” pungkas Profesor Sarmila, pimpinan rombongan IDEAS MIT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar